Senin, 03 November 2008

Tergelincir Di Siliwangi

BANDUNG – 03/11/08. Bermain tanpa Emaleu ‘Serge’ Ngomgue, Arema dibuat tak berkutik di Stadion Siliwangi Bandung. Menghadapi tuan rumah Persib tanpa disaksikan penonton, Singo Edan takluk 1-2 (1-2) dari Maung Bandung. Tiga gol yang tercipta dalam pertandingan terakhir Arema di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) itu, dicetak Hilton Moreira menit 16, Nyeck Nyobe (23) dan gol tunggal Souleymane Traore menit 38.

Bukan hanya kalah, tapi posisi Arema di klasemen sementara Superliga juga digeser Persib. Tim yang diarsiteki Jaya Hartono ini mempunyai satu poin lebih banyak dari Arema.

Hasil akhir itu, sekaligus menempatkan Arema di posisi sembilan di akhir putaran pertama nanti. Kecuali PSM yang berada di peringkat 11, mampu memenangkan dua pertandingan sisa dengan minimal mencetak lima gol tanpa kemasukan.
Selain itu, kekalahan Arema kemarin sekaligus memperpanjang rekor Arema tak pernah menang di Stadion Siliwangi. Dari tiga kali pertemuan dengan Persib, selalu diakhiri kekalahan.

Meski demikian, melihat pertandingan semalam, sebenarnya Arema mampu mengimbangi permainan Persib. Bahkan, tercatat dua peluang emas dihasilkan Arema. Tapi keduanya selalu membentur mistar gawang Tema Mursadat.
Selain itu, dua gol Persib Bandung, semuanya dihasilkan dari tendangan keras di luar kotak penalti. Demikian pula dengan Arema, golnya juga dihasilkan dari tendangan keras.

Hujan deras yang menguyur Bandung sejak siang hari, juga menjadi handycap beratnya pertandingan. Berkali-kali pemain dari kedua tim, terpeleset. Beberapa kali pula, tercipta peluang karena control bola yang buruk oleh pemain-pemain. Namun penampilan Tema Mursadat maupun Dadang Sudrajat, membuat peluang itu mampu dimentahkan dan hanya tiga gol yang tercipta.

Di kubu Arema sendiri, absennya Emaleu Serge, menyebabkan penetrasi ke daerah pertahanan Persib, tidak terlalu tajam. Ali Usman yang digadang-gadang bisa menggantikan peran striker asal Kamerun ini, tidak mampu berbuat banyak.
Justru para gelandang yang ‘dimodifikasi’ sebagai second striker yang, membuat pertahanan Persib kalang kabut. Baik Arif Suyono, Fandy Mochtar maupun Souleymane Traore, mampu berperan maksimal.

Arif yang sering muncul dari posisi tak terduga, tercatat memiliki dua peluang emas. Tapi tendangan kerasnya, masih berhasil diblok Tema Mursadat.

Demikian pula dengan Fandy. Gelandang asal Ternate ini sempat memukau penonton yang hadir dalam nonton bareng di kantor Malang Post berkat skill individunya yang sangat bagus. Demikian pula dengan umpan crossing yang sangat brilian. Hanya saja, karena finishing touch yang jelek, membuat penetrasi itu tidak membuahkan hasil.

‘’Kita akui, tanpa kehadiran Serge, lini depan kita kurang begitu kuat. Meski pola counter attack mampu dijalankan anak-anak dengan baik, namun penyelesaian akhirnya kurang sempurna,’’ tandas Gusnul Yakni, arsitek Arema.

‘’Arema benar-benar menyulitkan kami. Selain itu, kami memiliki banyak peluang, tapi anak-anak kurang tenang. Mereka masih belum bisa tampil lepas. Sekalipun demikian, kami masih bersyukur dengan kemenangan tersebut,’’ timpal Jaya Hartono, pelatih Persib (mpost)

Label:

6 Komentar:

Pada 3 November 2008 pukul 15.36 , Blogger aremabonekaremabonek@gmail.com mengatakan...

Kalah menang adalah hal biasa.Melihat pertandingan tsb,kita pantas memberikan apresiasi atas perjuangan yang telah dilakukan Arema habis-habisan.Saya tetap acungkan dua jempol...

 
Pada 3 November 2008 pukul 17.15 , Blogger Pras mengatakan...

Saya mendukung terciptanya blog ini. Dan saya berjanji ikut mempublikasikan blog ini. Salam damai Bonek - Aremania. Semoga suporter jawa timur bersatu dan Indonesia Jaya

 
Pada 3 November 2008 pukul 17.17 , Blogger Pras mengatakan...

Semoga arema lebih berjaya di putaran kedua. Amin

Salam Damai
http://bonek-suroboyo.blogspot.com

 
Pada 3 November 2008 pukul 23.37 , Blogger aremabonekaremabonek@gmail.com mengatakan...

ayas terharu baca tulisan sampeyan...
mari kita hapus memori kelam,kita kubur dendam,kita ciptakan pergaulan yang sehat dlm hubungan kedua belah pihak..
Paradigma win-lose atau menang-kalah sepertinya sudah basi bagi Aremania-Bonek.
Win-win,itu yang barangkali perlu ditegakkan dan dipahami bersama.

Kemenangan suporter atas suporter lain sudah tak relevan jika diukur dari seberapa kasar dalam memaki dan menghujat,seberapa sering melontarkan batu atau mengayunkan kayu dan bambu,

Kemenangan bersama adalah jika keduanya berjiwa besar untuk saling memaafkan,mengubur dalam-dalam pertikaian masa lalu,dan menciptakan iklim yang sehat dalam pergaulan antar sesama.

Itulah saatnya Aremania menang,Bonek juga menang..

 
Pada 5 November 2008 pukul 08.02 , Anonymous Anonim mengatakan...

akure,rekk...
ngene lho...

 
Pada 8 November 2008 pukul 06.13 , Anonymous Anonim mengatakan...

Aku melu ngguyu seneng wae,dulur

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda