Kamis, 06 November 2008

Superpower,Gengsi dan Hegemoni

Seorang teman mengatakan,"Aremania dan Bonek adalah dua suporter besar dengan pengaruh yang luas dalam kancah persepakbolaan di Indonesia."
Ia kemudian menganalogikannya dengan konstelasi dunia politik internasional pada era Perang Dingin.

Aremania ia ibaratkan sebagai Amerika Serikat yang sistem demokrasinya dianggap yang terbaik dan menjadi panutan bagi banyak negara.Pun demikian halnya dengan Aremania yang kreativitasnya dianggap sebagai yang terbaik dan menjadi panutan bagi kelompok-kelompok suporter lain di negeri ini.
Sedangkan Bonek ia ibaratkan sebagai Uni Soviet atau Rusia yang sistem pemerintahan otoriternya dianggap yang terburuk di dunia,kerap dikutuk,dan dianggap sebagai pelanggar berat HAM di muka bumi.Bonek pun dinggap demikian,dengan sepak terjangnya yang dianggap terburuk serta dicap sebagai suporter paling brutal dan anarkis di Indonesia.

Bagaiamana pendapat anda akan perumpamaan teman saya tadi?

Berbicara soal pengaruh kedua kelompok suporter ini dalam kancah persuporteran di negeri ini sangatlah jelas.Kreativitas Aremania ibarat demokrasi-nya Amerika yang kemudian menyebar dan banyak ditiru oleh banyak negara di dunia.Nyanyian dan gerakan Aremania banyak dijadikan acuan bahkan ditiru oleh banyak kelompok suporter lain.

Melihat perkembangan yang begitu masif,mau tak mau Bonek pun "mereformasi diri" untuk mengikuti perkembangan dunia persuporteran terkini,layaknya Rusia yang kemudian meninggalkan sistem komunis ortodoks-nya dengan sisitem yang sedikit lebih terbuka,di tengah arus demokratisasi yang begitu kencang melanda dunia internasioanl kala itu.Hal inilah yang menandai berakhirnya era Perang Dingin.

Celakanya,berakhirnya perseteruan sengit antara kedua negara suporpower itu tak bisa disamakan dengan pertikaian dua "suporter superpower" Indonesia,Aremania dan Bonek.
Keduanya masih saja bertikai hingga hari ini,masih tetap sengit berseteru baik secara langsung maupun tidak langsung.Meski hubungan perorangan atau personal antara keduanya yang etrjalin dalam kehidupan sehari-hari berlangsung damai dan sangat kondusif.Layaknya hubungan antara warga Amerika dan Rusia yan tetap berhubungan baik meski secara dalam urusan politik internasional mereka sangat bertentangan.

Saya pun bertanya kepada teman saya tadi,"Lantas apa yang diperebutkan?"
Teman saya menjawab,"Gengsi dan hegemoni."

Sejenak saya terdiam,lalu mengangguk-anggukan kepala,kemudian berpikir,benar ucapannya tadi.Bahwa yang diperebutkan Aremania dan Bonek hingga hari ini sekedar gengsi dan hegemoni atau pengaruh semata.

"Hm,beginilah kalau dua suporpower berhadapan,"kata saya dalam hati.
Ya,sekedar gengsi dan hegemoni belaka.

(Bamz_admin)

Label:

5 Komentar:

Pada 7 November 2008 pukul 09.13 , Anonymous Anonim mengatakan...

tapi kenyataannya sekarang Aremania yg mirip seperti uni soviet atau rusia.. hehe.. !

pras Bonek

 
Pada 7 November 2008 pukul 13.52 , Anonymous Anonim mengatakan...

Aremania bonek sama-sama bejat,tukang ngamuk,suka musuhan,suka cari perkara.Aremania dan bonek sama-sama KAMPUNGAN.
lebih baik jadi suporter kecil,meski tak tenar,tapi kelakuan baik-baik saja.

 
Pada 7 November 2008 pukul 22.46 , Anonymous Anonim mengatakan...

harga diri diatas segala2 nya, AYAS sory mawon jadi team kecil nyali kecil.................... kalau anda bijak dan berpikir secara dingin kayak es, menghujat orang liat2 dulu apa yang menjadi faktor penyebabnya ... kami AREMANIA cinta damai, gak perlu comment untuk menyenangkan hati sesaat, secara GLOBAL AREMANIA tetap supporter teladan, biarpun kami tidak butuh gelar terbaik maupun teladan....

 
Pada 8 November 2008 pukul 06.01 , Anonymous Anonim mengatakan...

setuju sama njenengan bro.

 
Pada 18 November 2008 pukul 02.16 , Anonymous Anonim mengatakan...

teladan...silitmu

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda