Sabtu, 08 November 2008

Uji Coba Tak Terprogram

Persiapan tim nasional (timnas) senior Indonesia ke turnamen Grand Royal Challenge di Myanmar benar-benar amburadul. Sudah pemainnya baru komplet pada hari keempat latihan, beberapa di antaranya justru dihantam cedera. Selain itu, program latihan skuad Merah Putih terkesan tak terprogram dengan baik.

Apa yang terjadi kemarin sore (7/11) menjadi bukti. Timnas tiba-tiba saja melakukan laga uji coba. Padahal, sebelumnya tidak terdengar kabar Pasukan Garuda (julukan timnas Indonesia) bakal melakoni uji coba jelang bertolak ke Myanmar. "Saya sendiri juga tidak tahu. Tiba-tiba tadi pagi (kemarin pagi, Red) Pak Rahim (Rahim Soekasah, ketua Badan Tim Nasional/BTN, Red) mengajak kami beruji coba," terang Benny Dolo, pelatih timnas.

Bendol (sapaan akrab Benny Dolo) ternyata menyetujui ajakan tersebut. Menurut dia, laga itu cukup bagus untuk mencoba komposisi pemain. Dikatakan Bendol, kesempatan tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk menjaga kondisi pemain. "Apalagi, Lapangan Sawangan kan juga memenuhi standar seperti di Stadion Utama Gelora Bung Karno," kata Bendol.

Jadinya, kemarin sore timnas pun berlatih tanding dengan Pelita Jaya Jawa Barat U-21. Uji coba berlangsung di markas Pelita Jaya di Lapangan Sawangan, Bogor, Jawa Barat. Pada laga tersebut, timnas menang 4-1 dalam waktu pertandingan 3 x 30 menit.

Empat gol timnas dicetak Budi Sudarsono, Musafri, Arif Suyono, dan Aliyudin. Sedangkan gol semata wayang Pelita diceploskan M. Romli.

Bendol mengakui belum sepenuhnya puas dengan kinerja para pemainnya. Meski demikian, mantan pelatih Persita Tangerang itu memberikan apresiasi khusus untuk Musafri dan Aliyudin. Apalagi, timnas saat ini mengalami krisis striker. Hal itu seiring dengan masih cederanya Boaz Solossa dan Bambang Pamungkas.

Si Ular Piton, julukan Budi Sudarsono, juga tidak bisa diandalkan karena sedang dihukum komdis. "Kami terpaksa tidak membawa Budi mengingat sanksi komdis. Karena itu, saya cukup lega dengan apa yang ditampilkan Musafri dan Aliyudin," papar Bendol. (fim/ko)

(jawapos)

Label:

Saleh Tak Gentar Ditinggal Pemain

SURABAYA - Ketua umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar tak kalah gertak menghadapi tuntutan pemain. Dia menyatakan tak gentar dengan ancaman pemain yang tidak mau diberangkatkan ke Jogjakarta menghadapi PSIM kalau gaji dua bulan yang masih menunggak belum dilunasi. Bahkan, dia menyatakan siap jika akhirnya para pemain memilih meninggalkan Persebaya yang tengah dilanda musibah finansial itu.

''Demi rasionalisasi dan efisiensi klub di masa-masa mendatang, Persebaya siap ditinggal pemain-pemain yang pernah dibesarkan oleh Persebaya. Saya tidak akan kesulitan mencari pemain baru. Minimal dari kompetisi internal Persebaya, ada pemain-pemain muda yang bakal jadi bintang masa depan klub kebanggaan arek Suroboyo ini,'' tegasnya kemarin (7/11).

Dia menambahkan, kalau pemain tega meninggalkan Persebaya, dia tidak akan menggandoli. Menurut Saleh, keadaan yang terjadi saat ini adalah ujian terhadap loyalitas pemain. Dia berharap pemain bisa memaklumi karena tak hanya Persebaya yang mengalami keadaan serupa.

Meski demikian, dia tak menutup mata dengan kondisi yang tengah dialami tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu. Saleh menyatakan tetap akan mengupayakan tambahan dana demi membiayai Persebaya. Pria yang juga menjabat ketua Komisi E DPRD Jatim itu meminta Bejo Sugiantoro dkk tetap berangkat ke Jogja untuk menghadapi PSIM (12/11) dan Persiba Bantul (16/11).

Ketika para pemain dikonfirmasi soal pernyataan Saleh itu, tidak ada yang mau berkomentar. Bahkan, kapten tim yang sebelumnya bersuara lantang meneriakkan tuntutan timnya tak mau membuka mulut. ''Kemarin saya sudah berkomentar. Sekarang, saya no comment aja,'' katanya sembari melenggang.

Pemain lain pun mengeluarkan pernyataan senada. ''Sekarang keadaannya lagi panas. Saya takut nanti kalau ngomong malah memperkeruh suasana,'' ujar Purwanto.

Hanya pelatih Persebaya Freddy Muli yang berani menanggapi pernyataan Saleh itu. ''Kalau dia (Saleh, Red) mengeluarkan pernyataan, seharusnya langsung di hadapan pemain. Bukan di belakang seperti ini,'' kecamnya. ''Kalau seperti ini, bukan sikap seorang pemimpin namanya,'' lanjutnya.

Sementara itu, kemarin sore armada Persebaya tetap mengadakan latihan. Freddy menginstruksikan kepada para pemain untuk melakukan game. Nama-nama pemain yang akan dibawa ke Jogjakarta baru ditentukan nanti sore. (nar/ko)

(jawapos)

Label:

Saleh Tak Gentar Ditinggal Pemain

SURABAYA - Ketua umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar tak kalah gertak menghadapi tuntutan pemain. Dia menyatakan tak gentar dengan ancaman pemain yang tidak mau diberangkatkan ke Jogjakarta menghadapi PSIM kalau gaji dua bulan yang masih menunggak belum dilunasi. Bahkan, dia menyatakan siap jika akhirnya para pemain memilih meninggalkan Persebaya yang tengah dilanda musibah finansial itu.

''Demi rasionalisasi dan efisiensi klub di masa-masa mendatang, Persebaya siap ditinggal pemain-pemain yang pernah dibesarkan oleh Persebaya. Saya tidak akan kesulitan mencari pemain baru. Minimal dari kompetisi internal Persebaya, ada pemain-pemain muda yang bakal jadi bintang masa depan klub kebanggaan arek Suroboyo ini,'' tegasnya kemarin (7/11).

Dia menambahkan, kalau pemain tega meninggalkan Persebaya, dia tidak akan menggandoli. Menurut Saleh, keadaan yang terjadi saat ini adalah ujian terhadap loyalitas pemain. Dia berharap pemain bisa memaklumi karena tak hanya Persebaya yang mengalami keadaan serupa.

Meski demikian, dia tak menutup mata dengan kondisi yang tengah dialami tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu. Saleh menyatakan tetap akan mengupayakan tambahan dana demi membiayai Persebaya. Pria yang juga menjabat ketua Komisi E DPRD Jatim itu meminta Bejo Sugiantoro dkk tetap berangkat ke Jogja untuk menghadapi PSIM (12/11) dan Persiba Bantul (16/11).

Ketika para pemain dikonfirmasi soal pernyataan Saleh itu, tidak ada yang mau berkomentar. Bahkan, kapten tim yang sebelumnya bersuara lantang meneriakkan tuntutan timnya tak mau membuka mulut. ''Kemarin saya sudah berkomentar. Sekarang, saya no comment aja,'' katanya sembari melenggang.

Pemain lain pun mengeluarkan pernyataan senada. ''Sekarang keadaannya lagi panas. Saya takut nanti kalau ngomong malah memperkeruh suasana,'' ujar Purwanto.

Hanya pelatih Persebaya Freddy Muli yang berani menanggapi pernyataan Saleh itu. ''Kalau dia (Saleh, Red) mengeluarkan pernyataan, seharusnya langsung di hadapan pemain. Bukan di belakang seperti ini,'' kecamnya. ''Kalau seperti ini, bukan sikap seorang pemimpin namanya,'' lanjutnya.

Sementara itu, kemarin sore armada Persebaya tetap mengadakan latihan. Freddy menginstruksikan kepada para pemain untuk melakukan game. Nama-nama pemain yang akan dibawa ke Jogjakarta baru ditentukan nanti sore. (nar/ko)

Label:

Jumat, 07 November 2008

Modal Awal Menuju Copa

5 Sriwijaya FC v Arema 3 (Ekshibisi Copa Indonesia)

PALEMBANG - Gong Copa Indonesia 2008/2009 telah ditabuh. Pertarungan menjadi juara kompetisi yang melibatkan kontestan dari tiga divisi langsung tersaji mulai hari ini. Pembukaan Copa Indonesia itu ditandai dengan kemenangan Sriwijaya FC Palembang atas Arema Malang dengan skor 5-3 (1-0) dalam pertandingan ekshibisi di Gelora Sriwijaya,�Jakabaring, Palembang, tadi malam.

Dengan kemenangan itu, Sriwijaya FC menyempurnakan gelar juara Copa 2007. Namun, kemenangan tadi malam tidak diperoleh dengan mudah. Sebab, kemenangan tersebut baru bisa dipastikan Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) lewat drama adu penalti.

Adu tendangan dari titik 12 pas tersebut harus dilakukan karena kedua tim berbagi imbang 1-1 di waktu normal 2 x 45 menit. Sriwijaya unggul lebih dulu ketika pertandingan baru berjalan sebelas menit berkat gol Toni Sucipto. Singo Edan -julukan Arema- membalas lewat Emalue Serge dari eksekusi penalti pada menit ke-57. Sriwijaya sebenarnya berpeluang menang sesuai waktu normal andai Keith Kayamba sukses mengeksekusi penalti pada ke-84. Sayang, tendangan Kayamba berhasil diblok kiper Arema M. Yasir.

"Saya salut dengan pihak yang menunjuk Arema sebagai tim yang tampil dalam pertandingan ekshibisi. Sebab, mereka membuat pertandingan ini berjalan menarik. Soal kemenangan, kami jelas sangat bersyukur. Apalagi, para pemain mampu menghibur penonton," kata Rahmad Darmawan, pelatih Sriwijaya FC.

"Kami memang kalah. Tapi, kami cukup senang dengan penampilan anak-anak hari ini. Setidaknya, ini bukti awal keseriusan kami untuk kembali menjadi yang terbaik di Copa," tutur Gusnul Yakin, pelatih Arema.

Dalam drama adu penalti rersebut, kiper SFC Afriyanto tampil sebagai pahlawan. Kiper yang masuk menggantikan Dede Sulaiman menit ke-76 itu berhasil menepis dua tendangan eksekutor Arema, Pello Benson dan Fandy Mochtar.�Afriyanto hanya gagal membendung eksekusi Souleymane Traore dan Arif Suyono.

Kecermerlangan Afriyanto diimbangi oleh para algojo Sriwijaya. Empat di antara lima eksekutor Sriwijaya berhasil menjalankan tugasnya. Yakni, Keith Kayamba, Ngon A Djam, Charis Yulianto, dan Toni Sucipto. Hanya Zah Rahan yang gagal mengeksekusi penalti. Tendangannya melebar ke sisi kanan kiper Arema M. Yasir.

"Yang pasti, kami belajar banyak dari pertandingan ini. Apalagi, Arema tampil sangat bagus," sebut Rahmad.

Dengan kemenangan tersebut, Sriwijaya FC berhak menerima hadiah Rp 100 juta. Sedangkan Arema mendapatkan Rp 75 juta sebagai runner-up. Torehan Sriwijaya semakin lengkap. Sebab, sebelum pertandingan, dilakukan penyematan hadiah kejutan kepada Sriwijaya sebagai juara Copa Indonesia musim lalu. Sriwijaya mendapatkan hadiah tambahan berupa cincin emas. Pihak sponsor Copa Indonesia memberikan 24 cincin yang masing-masing seberat 2,34 gram. Di tiap cincin, terukir nama Sriwijaya FC. Sedangkan titel juara Copa Indonesia 2007 terpatri di sisi kiri dan kanan. (fim/ko)

(jawapos)

Label:

Pemain Ancam Mogok

SURABAYA - Kesabaran para pemain Persebaya habis. Kemarin (6/11), para punggawa Green Force (julukan Persebaya) menanyakan molornya gaji mereka selama dua bulan kepada manajemen. Hal itu disampaikan pada pertemuan antara pemain dengan manajemen di mes Persebaya.

"Tuntutan kami kepada manajemen ada tiga. Pertama, kami ingin gaji pemain dibayar lunas paling lambat pada Senin, 10 November. Kedua, kami menolak kalau pengurus melakukan rasionalisasi gaji. Terakhir, kalau permintaan kami tidak dipenuhi, kami tidak akan berangkat ke Jogja (bertanding away melawan PSIM pada 12 November, Red)," kata kapten tim Bejo Sugiantoro selaku wakil pemain.

Dia menegaskan tuntutan itu di hadapan Indah Kurnia (manajer), Saleh Hanifah (asisten manajer), dan Supriadi (sekretaris tim). Bejo mengatakan, tuntutan tersebut adalah hasil keputusan 27 pemain Persebaya setelah mengadakan pertemuan antarpemain selama dua hari terakhir. Termasuk, tiga pemain asing Persebaya.

Menanggapi tuntutan tersebut, Indah Kurnia menyatakan akan menyampaikan hal itu kepada Saleh Ismail Mukadar, ketua umum Persebaya. Namun, Indah tak mau menutup-nutupi bahwa kondisi keuangan Persebaya saat ini memang sedang kering.

Indah mengatakan tidak yakin bisa membayar tunggakan gaji dua bulan yang nilainya mencapai sekitar Rp 1,3 miliar itu Senin mendatang. "Terus terang, segala upaya kami untuk menggali dana telah gagal. Upaya terakhir kami adalah mendapatkan lewat APBD Kota Surabaya. Tapi, itu juga tidak berhasil," katanya.

Namun, kenyataan tersebut tak menggoyahkan sikap pemain. Bejo mengatakan, keinginan pemain itu tidak bisa ditawar. "Lebih baik kami dirumahkan saja sementara kalau gaji kami pada Senin nanti belum keluar," tegas Bejo yang disambut anggukan kepala kawan-kawannya. Selain itu, para pemain menyayangkan tidak ada satu pun pengurus Persebaya yang hadir untuk mendengar keluhan pemain kemarin.

Terpisah, Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menuturkan, pengurus tidak akan menerapkan rasionalisasi kontrak pemain. "Kami akan mengupayakan cara sebaik-baiknya tanpa melakukan rasionalisasi gaji," jelasnya. (nar/diq)

(jawapos)

Label:

Terima Kasih

Persis seperti dugaan saya sebelumnya,blog ini mengundang pro kontra yang cukup seru.

Tak sampai 2x24 jam saya mempublikasikan blog ini untuk pertama kalinya,ada yang langsung menjudge saya sebagai Aremania penghianat.Keesokan harinya ada yang menyebut saya orang aneh,bikin blog gendheng,dan sebagainya.

Tapi Alhamdulillah,tak sedikit pula yang menyambut baik dan menyemangati agar saya terus melangkah.Mereka ada yang berucap langsung,ada pula yang lewat email dan forum-forum diskusi di internet.Ada yang menyetujui sambil memberikan kritik maupun saran,ada pula yang menyetujuinya mentah-mentah.

Baiklah,tidak mengapa.
Saya berpikir positif saja,bahwa semua yang memberikan tanggapan apapun bentuknya,saya nilai mempunyai kepedulian terhadap hubungan antara suporter Arema dan suporter Persebaya.

Bagi saya pribadi,semua itu akan saya jadikan sebagai bahan pertimbangan serta perengan dalam melangkah ke depan.

Terima kasih atas komentar dan tanggapan anda sekalian.
Maju terus suporter Indonesia...

Label:

Kamis, 06 November 2008

Superpower,Gengsi dan Hegemoni

Seorang teman mengatakan,"Aremania dan Bonek adalah dua suporter besar dengan pengaruh yang luas dalam kancah persepakbolaan di Indonesia."
Ia kemudian menganalogikannya dengan konstelasi dunia politik internasional pada era Perang Dingin.

Aremania ia ibaratkan sebagai Amerika Serikat yang sistem demokrasinya dianggap yang terbaik dan menjadi panutan bagi banyak negara.Pun demikian halnya dengan Aremania yang kreativitasnya dianggap sebagai yang terbaik dan menjadi panutan bagi kelompok-kelompok suporter lain di negeri ini.
Sedangkan Bonek ia ibaratkan sebagai Uni Soviet atau Rusia yang sistem pemerintahan otoriternya dianggap yang terburuk di dunia,kerap dikutuk,dan dianggap sebagai pelanggar berat HAM di muka bumi.Bonek pun dinggap demikian,dengan sepak terjangnya yang dianggap terburuk serta dicap sebagai suporter paling brutal dan anarkis di Indonesia.

Bagaiamana pendapat anda akan perumpamaan teman saya tadi?

Berbicara soal pengaruh kedua kelompok suporter ini dalam kancah persuporteran di negeri ini sangatlah jelas.Kreativitas Aremania ibarat demokrasi-nya Amerika yang kemudian menyebar dan banyak ditiru oleh banyak negara di dunia.Nyanyian dan gerakan Aremania banyak dijadikan acuan bahkan ditiru oleh banyak kelompok suporter lain.

Melihat perkembangan yang begitu masif,mau tak mau Bonek pun "mereformasi diri" untuk mengikuti perkembangan dunia persuporteran terkini,layaknya Rusia yang kemudian meninggalkan sistem komunis ortodoks-nya dengan sisitem yang sedikit lebih terbuka,di tengah arus demokratisasi yang begitu kencang melanda dunia internasioanl kala itu.Hal inilah yang menandai berakhirnya era Perang Dingin.

Celakanya,berakhirnya perseteruan sengit antara kedua negara suporpower itu tak bisa disamakan dengan pertikaian dua "suporter superpower" Indonesia,Aremania dan Bonek.
Keduanya masih saja bertikai hingga hari ini,masih tetap sengit berseteru baik secara langsung maupun tidak langsung.Meski hubungan perorangan atau personal antara keduanya yang etrjalin dalam kehidupan sehari-hari berlangsung damai dan sangat kondusif.Layaknya hubungan antara warga Amerika dan Rusia yan tetap berhubungan baik meski secara dalam urusan politik internasional mereka sangat bertentangan.

Saya pun bertanya kepada teman saya tadi,"Lantas apa yang diperebutkan?"
Teman saya menjawab,"Gengsi dan hegemoni."

Sejenak saya terdiam,lalu mengangguk-anggukan kepala,kemudian berpikir,benar ucapannya tadi.Bahwa yang diperebutkan Aremania dan Bonek hingga hari ini sekedar gengsi dan hegemoni atau pengaruh semata.

"Hm,beginilah kalau dua suporpower berhadapan,"kata saya dalam hati.
Ya,sekedar gengsi dan hegemoni belaka.

(Bamz_admin)

Label:

Rabu, 05 November 2008

Bonek Dicekal Tiga Bulan

Beban berat harus dipikul Persebaya Surabaya dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) 2008/2009. Beban tersebut utamanya dirasakan ketika tim berjuluk Green Force itu melakoni laga tandang (away). Sebab, selama tiga bulan ke depan, Persebaya tidak boleh didukung suporternya saat menjalani pertandingan tandang.

Situasi pahit bagi tim asal Kota Pahlawan itu menyusul keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Dalam sidangnya yang ke-17 kemarin (24/10), komdis memutuskan menghukum suporter Persebaya. Mereka dilarang memasuki stadion tempat pertandingan tandang Persebaya selama tiga bulan.

Hukuman tersebut dijatuhkan komdis menyusul insiden yang terjadi saat Persebaya bertandang ke markas PSIR Rembang pada 14 Oktober lalu. Saat itu

suporter Persebaya yang identik dengan sebutan Bonek terlibat perang batu di Stadion Krida, Rembang, melawan pendukung PSIR. Beberapa suporter pun terluka dalam perang batu tersebut.

"Kami juga menjatuhkan denda Rp 10 juta kepada Persebaya. Sebab, mereka tidak mampu mengendalikan suporternya," tegas Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan.

Pihak tuan rumah pun tak luput dari sanksi. Panpel PSIR didenda Rp 15 juta. Komdis menganggap mereka lalai dalam menjaga keamanan. Kelalaian itu berakibat pada pecahnya keributan antarsuporter.

Selain menghukum Persebaya dan PSIR, dalam sidangnya, komdis juga memutuskan bahwa Yandri bersalah. Wasit asal Jakarta itu dikembalikan ke Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI). Yandri dinilai bersalah karena telah memukul Asisten Manajer PSM Makassar Faizal Maming sesudah laga PSIS Semarang kontra PSM di Stadion Jatidiri, Semarang, pada 12 Oktober lalu.

"Kendati pukulan Yandri dilakukan dengan alasan membela diri, itu tetap masuk kategori bertingkah laku buruk. Karena itu, dia kami kembalikan ke BWSI," tandas Hinca.

Saat ditanya mengenai keputusan komdis tersebut, Manajer Persebaya Indah Kurnia terkesan pasrah. ''Saya tahu, kami harus menanggung sanksi itu. Tapi, kami masih belum bisa bersikap karena belum ada surat resmi yang kami terima mengenai sanksi dan denda itu,'' ujar Indah. ''Apalagi, waktu melawan PSIR, saya sedang di Tiongkok,'' lanjut dia.

Meski tak memberikan perlawanan, Indah menyatakan bahwa sebenarnya dirinya berkeberatan jika harus mengeluarkan uang Rp 10 juta di tengah krisis yang menerpa Green Force. Dia menambahkan, begitu surat resmi masuk, dirinya akan berkoordinasi dengan segenap pengurus dan meminta pertimbangan mereka yang hadir di Stadion Krida. ''Kami mungkin hanya akan mengeluarkan pernyataan sikap. Karena kami tidak bisa mengajukan banding atas sanksi ini,'' katanya.

Sementara itu, mengenai tidak diizinkannya Bonek mendukung langsung Persebaya selama away, Indah mengatakan bahwa hukuman tersebut patut disayangkan. Sebab, tim polesan Freddy Muli itu merasa mendapatkan suntikan semangat dengan kehadiran suporter fanatiknya. ''Keberadaan suporter membuat pemain di lapangan tetap bersemangat di tengah teror suporter tuan rumah,'' terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Sinyo Devara menyatakan, pihaknya tetap akan memberangkatkan suporter sebelum surat resmi dari komdis diterima. ''Kami tetap berangkat ke Jogjakarta dan Bantul kalau surat resmi belum turun,'' tegasnya. (JPO)

(jawapos)

Label:

Ke Mana Auman Si Singa Tua?

Aremania seperti kehilangan induk...para sesepuh sudah enggan datang ke stadion berbaur dengan kita, jadi pengontrol para aremania yang darah birunya masih meledak-ledak...Pada akhirnya cacian dan makian jadi hits dan terus dikumandangkan di kandang singa saat arema bertanding...inikah tingkah polah the best supporter yang terkenal santun itu?!?inikah tingkah polah supporter arema dari kota pendidikan Malang...tidakkah Anda malu jadi bagian kaum pendendam, pencaci-maki, dan arogan...sedangkan Anda hidup di lingkuangan orang-orang beragama dan berpendidikan...

Ayo para sesepuh...Bang Ovan Tobing kami Aremania sejati rindu suaramu...kami yang sejati benar-benar menantikan kehadiranmu di kandang singa...auman si singa tua itu selalu terngiang di telinga kami...dengan suaramu kami yang berdarah muda ini jadi terkontrol emosinya...mampu membimbing kami untuk mengerti bagaimana cara mendukung ongis nade dengan segenap jiwa raga kami...jadi cambuk bagi kami untuk rela mati demi mempertahankan jati diri...Ayo Bang bangkitkan arek-arek Malang yang satu jiwa berhati singa...
Aremania korwil satujiwa.net, di forum inilah berbagai macam komentar baik yang positif dan negatif kita tuangkan...ayas salut ker.. Jikalau ada satu yang emosi yang laen masih bisa mendinginkan...tapi kalo di luar forum (kandang singa) bagaimana kita bisa saling mengontrol emosi jika tidak ada sosok yang kita segani...

Ayo para dewa mabuk, dewa judi yang tak kenal mati demi tunjukkan jati diri sebagai aremania sejati hadirlah di kandang singa..loyalitas dan kesucian dukunganmu jadi panutan kami...

Si bos satujiwa.net, sebagai salah satu komunitas Aremania sejati jadilah jembatan dalam hal ini. Undanglah para sesepuh aremania... Kami tunggu realisasinya di kandang singa...ayas pasti ngalup buat absen jadi Aremania sejati...

Note:
Ayo ker mbok nggawe kaos opo hem aremania satu jiwa...kita awali
dari forum ini untuk bisa menunjukkan jati diri sebagai aremania sejati...

From Aremania Raul Atok
"Tak kenal mati tunjukkan jati diri"

(www.satujiwa.net/index.php?subaction=showfull&id=1180071533&archive=&start_from=&ucat=1&)

Label:

Mengkaji Ulang Idealisme Aremania


Kalimat-kalimat berikut saya kutip dari tulisan saya sendiri di sebuah forum diskusi dengan beberapa orang kawan.
......

sing penting saling menghargai
sing ate mungsuhan yo kono mungsuhan,
sing ate rukun yo biar rukun
wong kabeh sing ndek kene ketoke yo wis di atas 17 tahun,
iso mikir dhewe2..
ngerti ndi sing apik ndi sing elek..

jika bicara soal idealisme aremania
pertanyaannya,"Idealisme yang mana?"

bagi yang pengin terus musuhan,
idealisme aremania barangkali adalah tetap memelihara dendam dan kebencian di hati dengan segala cara,entah misuh,dsb.

bagi yang pengin rukun,
idealisme aremania adalah berusaha menumbuhkan sikap sportivitas dalam menjalin hubungan dengan suporter manapun.

PERCUMA,
kalau kita menggembar-gemborkan,Kami Aremania Cinta Damai,
tapi saat pertandingan nyanyi bonek2 j>>>k,berarti sama saja menebar kebencian
mengapa tak sekalian kita bilang,Kami Aremania Cinta Permusuhan,
karena sepertinya itu yang banyak dianut kebanyakan di antara kita

sekarang,Alhamdulillah nggak ada lagu itu
meski bukan dari kesadaran sendiri,
melainkan lebih takut mendapatkan sanksi tambahan

mungkin kita harus mengkaji ulang apa yang dimaksud dengan idealisme aremania,bagaimana pula mewujudkannya..
.....

(bamz_admin)

Label:

Senin, 03 November 2008

Panpel Piala AFF Kurang Dana







Monday, 03 November 2008
JAKARTA (SINDO) – Local Organizing Committee (LOC) Grup B Piala AFF masih kekurangan dana Rp1,5 miliar dari Rp4 miliar yang mereka butuhkan.

Perhitungan LOC Grup B tersebut didasarkan pada besaran subsidi yang diberikan AFF sebesar USD250.000 atau Rp2,5 miliar. Padahal, total anggaran yang dibutuhkan untuk mendanai event yang digelar Desember mendatang itu mulai tak kurang dari Rp4 miliar.

”Kami terus mencari kekurangan dana tersebut. Setelah pembukaan Piala Indonesia, Rabu (5/11),kami akan membahas lagi masalah ini. Yang pasti,fokus kami adalah dana. Kami belum memikirkan hotel atau lainnya.Penginapan tidak ada masalah,toh Piala AFF berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan utang PSSI,”kata Ketua LOC Grup B Piala AFF Joko Driyono kemarin.

Besaran dana tersebut dibutuhkan untuk berbagai macam biaya sebelum dan selama penyelenggaraan, mulai dari akomodasi, transportasi peserta sampai biaya promosi agar event itu berlangsung sukses. ”Salah satu opsi kami untuk menutup anggaran adalah melakukan pembicaraan dengan sponsor. Tapi, detailnya seperti apa, akan kami lakukan setelah pembukaan Piala Indonesia,” tambah Joko.

Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menambahkan, selain melakukan pembicaraan dengan sponsor, panitia juga akan memaksimalkan sumber pemasukan lainnya.” Meski tidak banyak,pemasukan dari tiket bisa sedikit mengurangi beban anggaran,” tambah Nugraha. Sementara itu, Pelatih Timnas Benny ‘Bendol’ Dollo mengatakan, kemungkinan besarsemuapemainbisakumpul hari ini,kecuali empat pemain SFC.

”Pemain rata-rata masih di perjalanan. Musafri pagi-pagi sudah datang. Pemain Persik Kediri atau lainnya sudah berangkat,tapi memang belum kelihatan di penginapan. Saya sudah berbicara dengan pelatih mereka. Mungkin besoknya (hari ini) bisa berlatih,”kata Bendol. Bendol menambahkan,kedatangan striker Persipura Jayapura Boaz Solossa akan ditunggu sampai hari ini.

Toleransi tetap diberikan timnas lantaran Boaz belum terbebas dari trauma cedera. Bocahi–sapaan Bos–juga mengagendakanpencabutanpendalamwaktu dekat. ”Saya sudah berbicara lagi dengan Boaz.Ya, semoga tidak ada perubahan. Kami akan menunggu kepastiannya sampai besok (hari ini). Bila tidak datang juga, kami akan serahkan masalah ini kepada PSSI,”tandas Bendol. (wahyu argia/ mohamad sahlan)

(sindo)

Label:

Tergelincir Di Siliwangi

BANDUNG – 03/11/08. Bermain tanpa Emaleu ‘Serge’ Ngomgue, Arema dibuat tak berkutik di Stadion Siliwangi Bandung. Menghadapi tuan rumah Persib tanpa disaksikan penonton, Singo Edan takluk 1-2 (1-2) dari Maung Bandung. Tiga gol yang tercipta dalam pertandingan terakhir Arema di putaran pertama Indonesia Super League (ISL) itu, dicetak Hilton Moreira menit 16, Nyeck Nyobe (23) dan gol tunggal Souleymane Traore menit 38.

Bukan hanya kalah, tapi posisi Arema di klasemen sementara Superliga juga digeser Persib. Tim yang diarsiteki Jaya Hartono ini mempunyai satu poin lebih banyak dari Arema.

Hasil akhir itu, sekaligus menempatkan Arema di posisi sembilan di akhir putaran pertama nanti. Kecuali PSM yang berada di peringkat 11, mampu memenangkan dua pertandingan sisa dengan minimal mencetak lima gol tanpa kemasukan.
Selain itu, kekalahan Arema kemarin sekaligus memperpanjang rekor Arema tak pernah menang di Stadion Siliwangi. Dari tiga kali pertemuan dengan Persib, selalu diakhiri kekalahan.

Meski demikian, melihat pertandingan semalam, sebenarnya Arema mampu mengimbangi permainan Persib. Bahkan, tercatat dua peluang emas dihasilkan Arema. Tapi keduanya selalu membentur mistar gawang Tema Mursadat.
Selain itu, dua gol Persib Bandung, semuanya dihasilkan dari tendangan keras di luar kotak penalti. Demikian pula dengan Arema, golnya juga dihasilkan dari tendangan keras.

Hujan deras yang menguyur Bandung sejak siang hari, juga menjadi handycap beratnya pertandingan. Berkali-kali pemain dari kedua tim, terpeleset. Beberapa kali pula, tercipta peluang karena control bola yang buruk oleh pemain-pemain. Namun penampilan Tema Mursadat maupun Dadang Sudrajat, membuat peluang itu mampu dimentahkan dan hanya tiga gol yang tercipta.

Di kubu Arema sendiri, absennya Emaleu Serge, menyebabkan penetrasi ke daerah pertahanan Persib, tidak terlalu tajam. Ali Usman yang digadang-gadang bisa menggantikan peran striker asal Kamerun ini, tidak mampu berbuat banyak.
Justru para gelandang yang ‘dimodifikasi’ sebagai second striker yang, membuat pertahanan Persib kalang kabut. Baik Arif Suyono, Fandy Mochtar maupun Souleymane Traore, mampu berperan maksimal.

Arif yang sering muncul dari posisi tak terduga, tercatat memiliki dua peluang emas. Tapi tendangan kerasnya, masih berhasil diblok Tema Mursadat.

Demikian pula dengan Fandy. Gelandang asal Ternate ini sempat memukau penonton yang hadir dalam nonton bareng di kantor Malang Post berkat skill individunya yang sangat bagus. Demikian pula dengan umpan crossing yang sangat brilian. Hanya saja, karena finishing touch yang jelek, membuat penetrasi itu tidak membuahkan hasil.

‘’Kita akui, tanpa kehadiran Serge, lini depan kita kurang begitu kuat. Meski pola counter attack mampu dijalankan anak-anak dengan baik, namun penyelesaian akhirnya kurang sempurna,’’ tandas Gusnul Yakni, arsitek Arema.

‘’Arema benar-benar menyulitkan kami. Selain itu, kami memiliki banyak peluang, tapi anak-anak kurang tenang. Mereka masih belum bisa tampil lepas. Sekalipun demikian, kami masih bersyukur dengan kemenangan tersebut,’’ timpal Jaya Hartono, pelatih Persib (mpost)

Label:

Saleh Targetkan Juara

SURABAYA - Sikap sportif diperlihatkan pengurus Persebaya Surabaya. Mereka akhirnya memutuskan, Bejo Sugiantoro dkk mengikuti Copa Indonesia 2008/2009. Kepastian itu dikemukakan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar kemarin (2/11).

Saleh menyatakan, Persebaya batal mundur dari copa karena adanya ancaman Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Yakni, tidak akan memberikan lisensi profesional bagi klub Divisi Utama yang lolos ke Indonesia Super League (ISL). ''Apa artinya kalau Persebaya juara Divisi Utama, tapi dicekal masuk ISL? Karena itu, dengan terpaksa kami harus ikut copa,'' paparnya.

Meski sudah menegaskan siap bertarung dengan tim lainnya di ajang yang tahun ini berumur empat tahun itu, sejatinya masalah utama Persebaya masih belum teratasi. Tim berjuluk Green Force tersebut sebenarnya masih belum bisa menyediakan dana untuk melakukan laga away ke luar Jawa. Seperti yang menjadi alasan keberatannya selama ini untuk ambil bagian dalam copa. ''Kami masih belum tahu akan diambilkan dari mana dana untuk ikut copa. Tapi, itu tugas pengurus dan manajemen untuk mencarinya,'' ucap dia.

Masuknya Persebaya sebagai kontestan copa membuat Saleh tak mau tanggung-tanggung. Dia menargetkan, tim yang dibesut Freddy Muli tersebut sanggup menggenggam predikat juara Copa Indonesia musim ini. Pada ajang yang menggunakan sistem gugur itu, Green Force tergabung di Zona IV. Lawan pertama mereka adalah tim tetangga Gresik United (GU). Partai tersebut bakal dihelat pada 25 November (home) dan 30 November (away).

Sementara itu, berubahnya keputusan Persebaya tersebut mendapatkan sambutan hangat Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro. Menurut mantan manajer Persebaya itu, terlalu besar risiko yang akan ditanggung Green Force kalau tidak ikut copa. Sedangkan mengenai masalah pendanaan, menurut dia, masih ada jalan yang bisa diupayakan. ''BLI kan sudah menjanjikan match fee, TV rights, dan hadiah besar. Itu masih ditambah dengan tiket penonton,'' katanya.

Lalu, kalau dirasa masih kurang, Persebaya bisa melakukan negosiasi dengan BLI untuk memberikan biaya transpor atau penambahan match fee. ''Persebaya kan tim besar. Jadi, sepertinya lebih baik BLI kehilangan uang daripada kehilangan Persebaya di ajang copa. Karena itu akan membuat mereka tak dipercaya lagi oleh sponsor,'' terangnya. (nar/ko)

(jawapos)

Label: